Sunday, 8 April 2018
Teks Upacara Api Unggun Narasi/Cerita dan pembukaan penutupan
SUSUNAN TATA UPACARA
PEMBUKAAN
KEGIATAN RAIMUNA RANTING
SINDANGBARANG
TAHUN 2016
A. PENDAHULUAN
1. Masing – masing pemimpin barisan
menyiapkan barisannya
2. Pemimpin upacara memasuki tempat upacara
3. Penghormatan kepada pemimpin upacara
4. Laporan pemimpin barisan kepada pemimpin
upacara bahwa upacara siap dilaksanakan
B. ACARA
POKOK
1. Dengan ucapan bissmilahirrahmanirohim,
Upacara Pembukaan kegiatan Raimuna Ranting Sindangbarang Tahun 2016 dan
Pelantikan Pramuka Garuda segera dimulai. Kak Majelis Pembimbing Ranting Sindangbarang (__________________) selaku Pembina Upacara
memasuki tempat Upacara. (hadirin dimohon berdiri)
2. Penghormatan kepada pembina Upacara
3. Laporan Pemimpin upacara kepada pembina
4. Menyanyikan lagu Idonesia Raya
5. Pengucapan Pancasila, UUD 1945, Trisatya
dan Dasadharma
6. Amanat pembina upacara dan kata – kata
pembukaan sekaligus Penyematan Tanda Peserta dan Pelantikan Pramuka Garuda
7. Satya Dharma Pramuka
8. Pembacaan Doa
9. Laporan pemimpin upacara kepada pembina
upacara bahwa upacara selesai
10. Penghormatan kepada pembina upacara
11. Pembina Upacara meninggalkan tempat
upacara
C. PENUTUPAN
1. Para tamu undangan dapat meninggalkan
tempat upacara
2. Penghormatan kepada pemimpin upacara
3. Pemimpin upacara meninggalkan tempat
upacara
4. Upacara telah selesai pasukan di
istirahatkan
SUSUNAN ACARA PENYULUTAN
API UNGGUN
KEGIATAN RAIMUNA RANTING
SINDANGBARANG
TAHUN 2016
Assalamualikum
Wr. Wb.
Putra : dihalaman yang dan hening, kita berkumpul
membentuk lingkaran.
Putri : mempererat rasa persaudaraan agar kasih
sayang yang tetap terpatri dihati
Putra : kita saling kehilangan arah agar kita tak
tertusuk panah maka kita perlu seorang pemimpin
1.
Pemimpin
upacara memasuki area api unggung
Putra : kami takan bisa hidup sendiri, kami bisa
berbuat untuk gerakan pramuka takan sempurna
bila kami tak dibantu kakak pembina
Putri : jemputlah kak yang telah banyak membantu
kita untuk hadir disini, agar kita tenang dalam melaksanakan kegiatan.
2.
Pembina
upacara memasuki lapangan upacara
Putra : malam ini kita berkumpul untuk melakukan
penyulutan api unggun
Putri : yang diawali dengan laporan pemimpin
upacara
3.
Laporan
pemimpin upacara
Putra : kita terkadang hanya bisa mengucapkan namun
kita sering tak menghayati
Putri : apalagi mengenalkan nilai – nilai yang ada
dalam dasadharma, cobalah renungkan
Putra : bagaimana bila kita bisa menjadi panutan
sedangkan kita sendiri tak pernah berbuat
Putri : kita memasuki acara api unggun ini dengan
penyalaan obor utama yang diikuti dengan api – api dasadharma
4.
Penyalaan
obor utama dan petugas pembawa obor memasuki area api unggun
Putra : penyulutan api unggun diawali oleh pembina
upacara
Putri : dan dilanjutkan dengan pengucapan
dasadharma
5.
Penyulutan
api unggun
Putra : api – api dasadharma guguhlah hati kami
agar kami dapat menghayati dan mengamalkan nilai luhur dasadharma
Putri : berilah kami semangat seperti kobaran api
dasadharma
Putra : api semangat akan membakar gairah mudamu
yang menggebu tonggok telah terpancang lanjutkan perjuangan
Putri : tanpa kenal putus asa kita mengatur
langkah membuka kata tanpa makna takluk dunia pana
Putra : kakak jangan tinggalkan kami karena kami
bukan apa – apa,banyak yang harus kami lakukan tapi tanpa bimbinganmu tak ada
yang dapat kami perbuat
Putri : kakak . . . . . . . . . kami masih butuh
petuahmu yang dapat menggugah kami untuk berbuat, untuk itu marilah kita
dengarkan makna api dari pembina upacara
6.
Makna
api
Putra : dikala kami suka terkadang kami lupa selalu
menyebut namamu
Putri : tuhan bimbinglah kami agar tetap
dijalanmu, untuk itu terimalah doa yang kami panjatkan
7.
Doa
Putra : pepatah mengatakan jika ada pertemuan akan
ada perpisahan, ada awal pasti ada akhir
Putri : tapi kami ingin akhiri dari acara api
unggun ini bukanlah akhir pengabdian kami pada gerakan pramuka
Putra : kita telah melaksanakan acara pokok api
unggun dan untuk menandai akhirnya acara ini kita dengarkan laporan pemimpin
upacara
8.
Laporan
pemimpin upacara
Putri : kakak pembina upacara dapat meninggalkan
acara api unggun namun kami masih mengharapkan kakak pembina untuk dalam
lingkaran persaudaraan walaupun acara telah selesai
Putra
+ putri : acara api unggun telah selesai
semoga tuhan yang maha esa memberikan limpahan taupik dan hidayahnya kepada
kita semua amin yarobal alamin. Terima kasih, dilanjutkan dengan penampilan
Pentas Seni.
SUSUNAN TATA UPACARA PENUTUPAN
KEGIATAN RAIMUNA RANTING
SINDANGBARANG
TAHUN 2016
A.
PENDAHULUAN
1. Masing – masing pemimpin barisan
menyiapkan barisannya
2. Pemimpin upacara memasuki tempat upacara
3. Penghormatan kepada pemimpin upacara
4. Laporan pemimpin barisan kepada pemimpin
upacara bahwa upacara siap dilaksanakan
B.
ACARA POKOK
1. Dengan ucapan bissmilahirrahmanirohim,
Upacara Penutupan kegiatan Raimuna Ranting Sindangbarang Tahun 2016 segera
dimulai. Kak Majelis Pembimbing Ranting Sindangbarang (__________________) selaku Pembina Upacara
memasuki tempat Upacara. (hadirin dimohon berdiri)
2. Penghormatan kepada pembina Upacara
3. Laporan Pemimpin upacara kepada pembina
4. Menyanyikan lagu Idonesia Raya
5. Pengucapan Pancasila, UUD 1945, Trisatya
dan Dasadharma
6. Amanat pembina upacara dan kata – kata penutupan
sekaligus Pelepasan Tanda Peserta
7. Satya Dharma Pramuka
8. Pembacaan Doa
9. Laporan pemimpin upacara kepada pembina
upacara bahwa upacara selesai
10. Penghormatan kepada pembina upacara
11. Pembina Upacara meninggalkan tempat
upacara
C.
PENUTUPAN
1. Para tamu undangan dapat meninggalkan
tempat upacara
2. Penghormatan kepada pemimpin upacara
3. Pemimpin upacara meninggalkan tempat
upacara
4. Upacara telah selesai pasukan di
istirahatkan
5. Pengumuman Kejuaraan
Contoh Teks Narasi Kisah Ku Unntuk Mu
KISAH KU UNTUK MU
Pagi
ini kurasakan kesepian , kemana engkau menghilang, dan aku bertanya tanya pada
perasaan ini, masih ada cinta kini kau meninggalkan ku tanpa seucap kata,
merindukan kekonyolanmu teringat tawamu ,sekarang kebahagiaan itu lenyap entah
apa akibat nya !
Hanya
setangkai bunga mawar dan 1 benda yang selalu membuatku tetap bertahan.. cincin
ini yang kamu pakaikan di jari manis ku saat itu, tak akan pernah aku
hilangkan. Semua hanya tersisa kenangan-kenangan saat bersama.
Ada
saat nya aku galau menangis bimbang, gelisah memikirkan mu, tapi di sisi lain
saya harus lebih semangat hidup karena saya ingat saya punya tanggung jawab
yang cukup berat, membahagiakan orangtua,mencapai cita2 ,memimpin salah satu
organisasi...
Kini
hidupku sedang di landa badai ...
Perjuangan
tetap tegap di tengah-tegah ombak, aku harus benar2 kuat, dan cerdas bagaimana
caranya hidupku kembali tentram lagi..
Dengan
kekuatan, kesabaran, kemauan, perjuangan yg sangat luar biasa aku ingin
membawakan hasil yang sangat-sangat lebih dari luar biasa insya allah
wallahualam...
Syukuri
nikmat hidup apapun guncangaan nya !!!
#stayStronggg
By
- ES
“Logam Aluminium (Al) dan Slikon (Sl)”
LAPORAN
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Kimia

Disusun oleh : Kelompok VI
:
1. Erinal Mochammad Noor
2.Erlina
Suhandi
3. Renika Mardiyanti
SMA NEGERI 1 SINDANGBARANG
Jalan.Raya Timur No.123 Telp : ( 0263 ) 365027 Sindangbarang 4327
Aluminium ialah salah satu unsur kimia golongan IIIA. Lambang aluminium ialah Al, dan nomor atomnya 13. Aluminium ialah logam paling berlimpah.
Aluminium merupakan logam ringan mempunyai ketahanan korosi yang baik dan hantaran listrik yang baik dan sifat-sifat yang baik lainnya sebagai sifat logam. Sebagai tambahan terhadap, kekuatan mekaniknya yang sangat meningkat dengan penambahan Cu, Mg, Si, Mn, Zn, dan sebagainya, secara satu persatu atau bersama-sama, koefisien pemuaian rendah.
Pemakaian dan Sifat-sifat Aluminium
Aluminium adalah logam yang sangat ringan (berat jenis aluminium 2,56 atau 1/3 berat jenis tembaga). Tahanan jenis 25 x 10-8 atau 1,25 x tahanan jenis tembaga.
Sifat tahan tarik maksimum dalam keadaan dingin 17 – 20 kg/mm2. Oleh sebab Aluminium hanya dapat dipakai untuk lebar tegangan yang pendek. Untuk tegangan yang panjang dipakai kabel aluminium (berapa kawat yang dipilin) dengan kawat baja sebagai intinya. Aluminium tidak dipakai untuk patri, tetapi dapat di las. Sayangnya, karena la itu tegangan tariknya menjadi turun oleh panas yang timbul. Oleh karena itu hantaran tegangan Aluminium dengan sambungan patri atau las harus diberi jepitan.
Aluminium yang tipis sekarang dapat menggantikan kertas perak ( yang dipakai antara lain dipakai pada kondensator). Aluminium juga biasa dipakai untuk chasis pesawat radio. Barang-barang dari aluminium dapat terlapis oleh oksida aluminium dalam udara terbuka sehingga melindungi bagian bawahnya dari zat asam dan mencegah oksidasi lebih lanjut. Lapisan ini merupakan tahan yang sangat tinggi.
Titik cair aluminium 660 ºC dan titik didihnya 1800 ºC. Untuk bahan penghantar kemurniannya mencapai 99,5% dan sisanya terdiri dari unsur besi, silikon dan tembaga. Aluminium murni sangat lemah dan lunak (tembaga lebih kuat dibanding aluminium). Untuk menambah kekuatan biasanya dibuat dengan logam campuran.
Aluminium lebih menguntungkan dibanding tembaga bila dipakai untuk hantaran yang tidak memerlukan penyekat (misal hantaran transmisi di atas tanah) sebab daya hantar panas/daya hantar listriknya kira-kira 60% daya hantar listrik tembaga sehingga untuk mendapatkan tahanan yang sama dengan tembaga (yang panjang dan penampangnya sama) dibutuhkan penampung 60% lebih besar) Namun demikian beratnya sangat ringan dibanding tenbaga (1/3 berat tembaga) sehingga cocok untuk dipakai hantaran transmisi di atas tanah.
Ø Pembuatan Aluminium
Biasanya tanah aluminium bersama
soda dicairkan di bawah tekanan pada suhu 160 ºC Celsius, dalam mana terjadi
suatu persenyawaan Aluminium, dan kemudian sodanya ditarik sehingga berubah
menjadi oksida aluminium yang masih mempunyai titik cair tinggi (2200 ºCelsius).
Titik cair turun menjadi sebesar 1000 ºCelsius kalau dicampur kriolit. Proses
cair itu terjadi dalam sebuah dapur listrik yang terdiri atas sebuah bak baja
plat, di bagian dalam di lapisi dengan arang murni, dan diatasnya terdapat
batang-batang arang yang dicelupkan ke dalam campuran tersebut.Arus listrik yang mengalir akan mengangkat kriolit menjadi cair oleh panas yang terjadi karena arus listrik yang mengangkat dalam cairan kriolit tersebut adalah sebagai bahan pelarut untuk oksidasi Aluminium. Aluminium (titik cair 660 ºC ) dipisahkan oleh arus listrik itu ke dasar dan diambil. Proses cair itu sebenarnya lama sekali dan perlu arus listrik yang besar (10.000 – 30.000 A). Oleh karena itu pembuatan aluminium hanya dilakukan di negara-negara yang listriknya murah.
Aluminium bukan merupakan jenis logam berat, namun merupakan elemen yang berjumlah sekitar 8% dari permukaan bumi dan paling berlimpah ketiga. Aluminium terdapat dalam penggunaan aditif makanan, antasida, buffered aspirin, astringents, semprotan hidung, antiperspirant, air minum, knalpot mobil, asap tembakau, penggunaan aluminium foil, peralatan masak, kaleng, keramik , dan kembang api.
Aluminium merupakan konduktor listrik yang baik. Terang dan kuat. Merupakan konduktor yang baik juga buat panas. Dapat ditempa menjadi lembaran, ditarik menjadi kawat dan diekstrusi menjadi batangan dengan bermacam-macam penampang. Tahan korosi. Aluminium digunakan dalam banyak hal. Kebanyakan darinya digunakan dalam kabel bertegangan tinggi. Juga secara luas digunakan dalam bingkai jendela dan badan pesawat terbang. Ditemukan di rumah sebagai panci, botol minuman ringan, tutup botol susu dsb. Aluminium juga digunakan untuk melapisi lampu mobil dan compact disks.
Ø Logam aluminum ini memiliki sifat-sifat sebagai berikiut :
1) Ringan , tahan korosi , dan
tidak beracun sehingga banyak digunakan untuk alat rumah tangga seperti panic ,
wajan , dan lain-lain.2) Reflektif , dalam bentuk aluminium foil dan digunakan sebagai pembungkus makanan, obat dan rokok.
3) Daya hantar listrik dua kali lebih besar dari Cu maka Al digunakan sebagai kabel tiang listrik.
4) Paduan Al dengan logam ini menghasilkan logam yang kuat seperti duralium ( campuram al, Cu , Mg ) untuk pembuatan badan pesawat.
5) Aluminium sebagai zat reduktor untuk oksida MnO2 dan Cr2O3.
Ø Reaksi Aluminium Dengan Asam
Percobaan-aDalam eksperimen yang pertama ini yaitu reaksi aluminium dengan asam, dimana langkah awal yang kami lakukan adalah reaksi dengan asam klorida.
Hal pertama yang kami lakukan adalah mencampurkan 5 ml larutan asam klorida encer dengan kepingan logam aluminium kedalam tabung reaksi , namun pada saat dicampurkan tidak terjadi reaksi. Kemudian setalah 5 menit tidak terjadi reaksi, maka kita adakan pemanasan campuran tersebut, tetapi waktu dipnaskan juga tidak terjadi reaksi antara Aluminium denagn HCl. Hanya saja terjadi perubahan larutan menjadi keruh . Pada reaksi yang terjadi pada Al + HCl berlangsung lambat dengan reaksi sebagai berikut :2Al + HCl 2AlCl3 + 3H2
Selain mereaksikan HCl dengan Al pada percobaan kali ini, logam aluminium kita ganti dengan magnesium , dimana langkah-langkahnya sama seperti pada reaksi logam Al HCl . Namun pada pencampuran Magnesium dengan asam klorida reaksi yang terjadi sangat berlangsung cepat jika dibandingkan reaksi antara Aluminium dengan asam klorida. Adapun reaksi yang terjadi antara magnesium dengan asam klorida yaitu sebagai berikut :2HCl + Mg AgCl2 + H2
Dalam eksperimen ini, aluminium dengan magnesium tidak dapat bereaksi ( tidak dapat larut dalam asam klorida encer ). Hanya keduanya memiliki kecepatan reaksi yang berbeda , Al lambat beraksi dengan HCl , sedangkan Mg sangat cepat beraksi dengan HCl dan kecepatan reaksi tersebut dapat dilihat pada saat proses pemanasan. Hal ini dikarenakan pada logam Al terdapat laipsan oksida yang melindungi logamnya seperti yang sudah dijelaskan diatas sehingga ketika diadakan pemanasan lapisan oksida.
Percobaan-b
Dalam eksperimen yang kedua ini kita tetap mereaksikan Al dengan asam, hanya saja kita ganti HCl dengan menggunakan HNO3 pekat.
Langkah awal yang kita lakukan adalah memasukan 1 ml HNO3 pekat kedalam tabung reaksi. Selanjutnya dalam tabung reaksi tersebut ditambahkan sekeping logam Al, dan pada saat itu larutan bening. Setelah dibiarkan selama 3 menit, logam Al diambil dan dicuci dengan air. Pada saat pencuian tidak terjadi perubahan pada logam Al.
Prosedur selanjutnya, kita mengulani percobaan yang sama hanya saja kita ganti HNO3 pekat dengan HNO3 encer dingin dan dengan menggunkan HNO3 pekat. Pada saat menggunakan HNO3 encer dingin, logam Al tidak juga terjadi perubahan. Hanya saja ketika pemanasan dengan HNO3 pekat terbentuk gas dan larutanya berubah menjadi kekuning-kuningan, sedangkan untuk logam Al-nya tidak terjadi perubahan. Adapun reaksi yang terjadi:2Al + 2HNO3 2AlNO3 + H2
Ø Reaksi Aluminium Dengan NaOH
Eksperimen kedua yang kami
lakukan adalah reaksi dengan larutan Natrium Hidroksida ( NaOH ). Dimana
eksperimen kedua ini sama dengan percobaan yang pertama kami lakukan yaitu
reaksi dengan HCl. Hanya saja pada eksperimen kedua ini larutan asam klorida
kita ganti dengan larutan natrium hidroksida. Adapun langkah-langkah pada
percobaan kedua ini pun sama dengan percobaan pertama.Dalam reaksi larutan NaOH dengan keping aluminum tidak terjadi reaksi yang berarti. Dengan persamaan reaksinya yaitu :3NaOH + Al Al(OH)3 + 3Na
Sedangkan dalam pencampuran antara larutan NaOH dengan kepung magnesium reaksi yang terjadi berlangsung lambat atau tidak terjadi reaksi begitu dipanaskan , juga tidak terjadi reaksi hanya saja larutannya yang tadinya keruh menjadi bening.Dengan persamaan reaksi :2NaOH + Mg Mg(OH)2 + 2Na
Perlu diketahui bahwa aluminium tidak boleh dicuci dengan soda kue ( Natrium Karbonat ). Karena hal ini disebabkan larutan yang mampu mengendap adalah Al(OH)2, karena larutan ini memberikan konsentrasi OH- yang cukup tinggi sebagai akibat dari hidrolisis . Sedangkan Natrium Karbonat merupakan senyawa-senyawa yang bersifat korosi dengan persamaan reaksi :CO32- (aq) + H2O HCO3(aq) + OH-
Jika garam aluminium dilarutkan dalam air , ion Al3+ segara membentuk [Al(H2O)6]3+ yang biasa ditulis Al3+ .Di dalam larutan air , air yang bebas berfungsi sebagai basa dan dapat di peroleh kesetimbangan sebagai berikiut :
[Al(H2O6]3+ + H2O [ Al(H2O)5(OH)]2+ + H3O+
Dalam basa yang kuat seperti NaOH terjadi reaksi :
[Al(H3O6]3+ + 3OH (aq) [ Al(H2O)3(OH)3] (s) + 3H2O(l)
Dalam larutan NaOH yang berlebih :
[ Al(H2O)3(OH)3](s) + OH-(aq) [ Al(H2O)2(OH)4] (aq) + 3H2O
B. SLIKON
Silikon berbentuk padat pada suhu
ruangan, dengan titik lebur dan titik didih masing-masing 1.400 dan 2.800
derajat celsius.[9] Yang menarik, silikon mempunyai massa jenis yang lebih besar ketika dalam
bentuk cair dibanding dalam bentuk padatannya. Tapi seperti kebanyakan
substansi lainnya, silikon tidak akan bercampur ketika dalam fase padatnya,
tetapi hanya meluas, sama seperti es yang memiliki massa jenis lebih kecil daripada
air. Karena mempunyai konduktivitas thermal yang tinggi (149 W·m−1·K−1),
silikon bersifat mengalirkan panas sehingga tidak pernah dipakai untuk
menginsulasi benda panas.
Dalam bentuk kristalnya, silikon murni berwarna abu-abu
metalik. Seperti germanium, silikon agak kuat tetapi sangat
rapuh dan mudah mengelupas. Seperti karbon dan germanium, silikon mengkristal
dalam struktur kristal kubus berlian, dengan jarak kisi
0,5430710 nm (5.430710 Å).[10]
Orbital elektron terluar dari silikon mempunyai 4
elektron valensi. Kulit atom 1s,2s,2p, dan 3s terisi penuh, sedangkan kulit
atom 3p hanya terisi 2 dari jumlah maksimumnya 6.
Bubuk Silikon
Silikon merupakan metaloid, siap untuk memberikan atau berbagi
4 atom terluarnya, sehingga memungkinkan banyak ikatan kimia. Meski silikon
bersifat relatif inert seperti karbon, silikon masih dapat bereaksi dengan halogen dan alkali encer. Kebanyakan asam (kecuali asam nitrat dan asam hidrofluorat) tidak bereaksi dengan silikon.
Silikon dengan 4 elektron valensinya mempunyai kemungkinan untuk bergabung
dengan elemen atau senyawa kimia lainnya pada kondisi yang sesuai.
Silikon yang eksis di alam terdiri
dari 3 isotop yang stabil, yaitu silikon-28, silikon-29,
dan silikon-30, dengan silikon-28 yang paling melimpah (92% kelimpahan alami).[11] Out of these, only silicon-29 is of
use in NMR and EPR spectroscopy.[12] Dua puluh radioisotop telah diketahui, dengan silikon-32
sebagai yang paling stabil dengan paruh waktu 170 tahun dan silikon-31 dengan
waktu paruh 157,3 menit.[11] Sisa isotop radioaktif lainnya mempunyai paruh waktu kurang dari 7 detik dan kebanyakan malah
kurang dari 0,1 detik.[11] Silikon tidak mempunyai isomer nuklir.[11]
Isotop dari silikon mempunyai nomor massa berkisar antara 22 sampai 44.[11] Bentuk peluruhan paling umum dari 6 isotop yang
nomor massanya dibawah isotop paling stabil (silikon-28) adalah β+, utamanya membentuk isotop
aluminium (13 proton) sebagai produk peluruhannya.[11] Untuk 16 isotop yang nomor massanya
diatas 28, bentuk peluruhan paling umumnya adalah β−, utamanya membentuk isotop fosfor
(15 proton) sebagai produk peluruhan.[11]
Quartz crystal cluster dari Tibet. Mineral alami ini mempunyai rumus kimia SiO2.
Jika diukur berdasarkan massanya,
silikon membentuk 27,7% massa kerak bumi dan merupakan unsur kedua yang
paling melimpah di kerak bumi setelah oksigen.[13] Silikon biasanya ditemukan dalam bentuk
mineral silikat yang kompleks, dan lebih jarang lagi dalam bentuk silikon dioksida (silika, komponen utama pada
pasir). Kristal silikon murni amat sangat jarang ditemukan di alam.
Mineral silikat- berbagai macam mineral yang
terdiri dari silikon, oksigen, dan berbagai logam reaktif—membentuk 90% massa
kerak bumi. Hal ini dikarenakan suhu panas pada proses pembentukan sistem tata
surya, silikon dan oksigen mempunyai afinitas yang besar satu sama lain,
sehingga membentuk senyawa kimia. Karena oksigen dan silikon adalah unsur
non-gas dan non-logam terbanyak pada puing supernova, mereka membentuk banyak silikat
kompleks yang kemudian bergabung ke batuan planetesimal yang membentuk planet kebumian. Disini, mstriks mineral silikat
yang tereduksi menangkap logam-logam yang reaktif untuk teroksidasi (aluminium,
kalsium, natrium, kalium, dan magnesium). Setelah gas-gasnya lepas, campuran
silikat ini kemudian membentuk sebagian besar kerak bumi. Karena
silikat-silikat ini bermassa jenis rendah, baja, nikel, dan logam non-reaktif
lainnya masuk ke dalam inti bumi, sehingga menyisakan magnesium dan silikat
besi di lapisan atas.
Beberapa contoh mineral silikat yang
ada di kerak bumi antara lain kelompok piroksena, amfibol, mika, dan feldspar. Mineral-mineral ini terdapat pada
tanah liat dan beberapa jenis batuan seperti granit dan batu kapur.
Silika terdapat pada mineral-mineral yang terdiri dari silikon dioksida
murni dengan bentuk kristal yang berbeda-beda: quartz, agate ametis, rock crystal, chalcedony, flint, jasper, dan opal. Kristal-kristal ini memiliki rumus empiris silikon
dioksida, tetapi tidak terdiri dari molekul-molekul silikon dioksida. Silika
secara struktur mirip dengan berlian, terdiri daripadatan kristal tiga dimensi
yang terdiri dari silikon dan oksigen. Silika yang tidak murni membentuk kaca
alam obsidian. Silika biogenik ada pada struktur diatom, radiolaria dan siliceous sponge.
Silikon juga merupakan komponen
utama meteorit, dan merupakan komponen dari tektit, mineral silikat yang mungkin berasal dari bulan.
Campuran
Ferrosilikon
Ferrosilikon, campuran silikon-besi yang terdiri
dari unsur silikon dan besi dengan rasio yang berbagai macam, merupakan produk
utama dari proses pengolahan unsur silikon, dengan persentase 80% dari seluruh
produksi dunia. China merupakan negara pemasok silikon terbesar di dunia,
dengan jumlah 4,6 juta ton (atau 2/3 produksi dunia),
kebanyakan dalam bentuk ferrosilikon. Disusul kemudian oleh Rusia (610.000
ton), Norwegia (330.000 ton), Brasil (240.000 ton), dan Amerika Serikat
(170.000 ton).[14] Ferrosilikon paling banyak
digunakan oleh industri baja.
Campuran aluminium-silikon paling
banyak digunakan dalam industri pengecoran aluminium, dengan silikon sebagai
bahan aditif tunggal utama untuk meningkatkan kekuatan cornya. Karena aluminium
cor paling banyak digunakan pada industri otomotif, maka penggunaan silikon ini
adalah penggunaan industri tunggal terbesar dari silikon murni
"metallurgical grade".[15]
Silikon tidaklah dicampur dengan
unsur-unsur lain dalam jumlah besar, biasanya lebih dari 95% disebut dengan logam
silikon. Logam silikon ini jumlahnya 20% dari total produksi elemen silikon
dunia, dengan kurang dari 1-2% dari total elemen silikon (5–10% dari silikon metallurgical
grade) yang dimurnikan lagi untuk digunakan pada semikonduktor. Silikon metallurgical
grade adalah silikon yang dibuat secara komersial dengan mereaksikan silika dengan kayu, arang, dan batu bara
pada sebuah perapian listrik menggunakan elektroda karbon. Pada suhu lebih dari
1,900 °C (3,450 °F), karbon dari bahan-bahan tadi dan
silikon akan mengalami reaksi kimia SiO2 + 2 C → Si + 2 CO.
Silikon cair ada di bagian dasar tungku, yang kemudian dialirkan dan
didingingkan. Silikon yang diproduksi melalui proses ini disebut silikon metallurgical
grade dengan tingkat kemurnian paling kecil 98%. Dalam metode ini, silikon karbida (SiC) juga dapat terbentuk karena
adanya karbon berlebih dengan reaksi kimia: SiO2 + C → SiO + CO atau
SiO + 2 C → SiC + CO. Meski begitu, jika konsentrasi SiO2 tinggi,
maka silikon karbida dapat dieliminasi dengan reaksi kimia 2 SiC + SiO2
→ 3 Si + 2 CO.
Seperti yang telah dikatakan diatas,
silikon, metallurgical grade digunakan pada umumnya di industri
pengecoran aluminium untuk membentuk campuran aluminium-silikon. Sisanya,
digunakan oleh industri kimia untuk membentuk bubuk silika.[16]
Penggunaan silikon untuk peralatan semikonduktor membutuhkan kemurnian yang jauh
lebih tinggi daripada silikon metallurgical grade. Silikon sangat murni
(>99.9%) dapat diekstraksi daripadatan silika atau senyawa silika lainnya
dengan elektrolisis molten salt.[19][20] This method, known as early as 1854[21] (lihat juga proses FFC Cambridge), punya potensi untuk memproduksi
silikon solar-grade tanpa emisi karbon dioksida.
Silikon solar-grade tidak dapat
digunakan untuk semikonduktor, karena tingkat kemurniannya harus sangat tinggi.
Wafer silikon yang digunakan sebagai bahan baku integrated circuit harus
dimurnikan sampai 99.9999999%, proses yang membutuhkan teknologi tinggi.
Sebagian besar kristal silikon yang
digunakan untuk produksi alat elektronik didapatkan dari proses Czochralski (CZ-Si) karena metode ini merupakan metode termurah saat ini dan dapat
menghasilkan kristal yang besar, meski masih mengandung pengotor.
Teknik pemurnian silikon generasi
awal didasarkan pada fakta apabila silikon dicairkan dan dipadatkan kembali,
maka material yang terakhir memadat kebanyakan merupakan pengotornya. Metode
awal untuk memurnikan silikon, pertama kali tahun 1919, digunakan untuk
memproduksi komponen radar selama Perang Dunia II, dibuat dengan menghancurkan
silikon metallurgical grade dan melarutkan sebagian bubuk silikon pada
asam. Ketika dihancurkan, pengotor-pengotor yang terdapat pada silikon
terkumpul di lapisan paling luar, sehingga jika terkena asam akan larut kembali
dan menghasilkan produk silikon yang lebih murni.
Pada suatu waktu, DuPont memproduksi silikon ultra-murni
dengan mereaksikan silikon tetraklorida dengan seng pada 950 °C, dihasilkan silikon melalui SiCl4
+ 2 Zn → Si + 2 ZnCl2. Meskipun begitu, teknik ini memiliki masalah
lain, (misalnya produk samping berupa seng klorida yang dihasilkan yang menyumbat)
sehingga akhirnya ditemukan proses Siemens. Pada proses Siemens, atang
silikon dengan kemurnian tinggi direaksikan dengan triklorosilana pada
1150 °C. Gas triklorosilana terdekomposisi dan dan tambahan silikon
tersimpan dan memperbesar karena 2 HSiCl3 → Si + 2 HCl + SiCl4.
Silikon yang diproduksi dari proses ini disebut Silikon polikristalin. Silikon ini mempunyai tingkat
pengotor kurang dari satu ppb (part per billion).[22][23][24]
Tahun 2006 REC mengumumkan bahwa mereka membangun
pabrik berbasis teknologi fluidized bed (FB) yang menggunakan silana: 3
SiCl4 + Si + 2 H2 → 4 HSiCl3, 4 HSiCl3
→ 3 SiCl4 + SiH4, SiH4 → Si + 2 H2.[25] Keuntungan proses teknologi fluid
bed adalah proses dapat berlangsung kontinu dengan hasil lebih banyak daripada
proses Siemens yang merupakan proses batch.
Saat ini, silikon dimurnikan dengan
mengubahnya menjadi senyawa silikon yang lebih mudah dimurnikan dengan
distilasi daripada pada kondisi awalnya, dan lalu mengubah kembali senyawa
silikon tersebut menjadi silikon murni. Triklorosilana adalah senyawa silikon yang umumnya
digunakan sebagai intermediate, juga silikon tetraklorida dan silana.
Silikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Si dan
nomor atom 14. Senyawa yang dibentuk bersifat paramagnetik. Unsur kimia ini ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius. Silikon merupakan unsur metaloid tetravalensi, bersifat lebih tidak reaktif
daripada karbon (unsur nonlogam yang tepat berada
di atasnya pada tabel periodik, tetapi lebih reaktif daripada germanium, metaloid yang berada persis di
bawahnya pada tabel periodik. Kontroversi mengenai sifat-sifat silikon bermula
sejak penemuannya: silikon pertama kali dibuat dalam bentuk murninya pada tahun
1824 dengan nama silisium (dari kata bahasa Latin: silicis), dengan akhiran -ium yang
berarti logam. Meski begitu, pada tahun 1831, namanya diganti menjadi silikon
karena sifat-sifat fisiknya lebih mirip dengan karbon dan boron.
Silikon merupakan elemen terbanyak kedelapan di alam semesta dari segi
massanya, tetapi sangat jarang ditemukan dalam bentuk murni di alam. Silikon
paling banyak terdistribusi pada debu, pasir, planetoid, dan planet dalam berbagai bentuk seperti silikon dioksida atau silikat. Lebih dari 90% kerak bumi terdiri
dari mineral silikat, menjadikan silikon sebagai unsur kedua paling
melimpah di kerak bumi
(sekitar 28% massa) setelah oksigen.[7]
Silikon sering digunakan untuk
membuat serat optik dan dalam operasi plastik digunakan untuk mengisi bagian
tubuh pasien dalam bentuk silikone.
Silikon dalam bentuk mineral dikenal
pula sebagai zat kersik.
Sebagian besar silikon digunakan
secara komersial tanpa dipisahkan, terkadang dengan sedikit pemrosesan dari
senyawanya di alam. Contohnya adalah pemakaian langsung batuan, pasir silika,
dan tanah liat dalam pembangunan gedung. Silika juga terdapat pada keramik.
Banyak senyawa silikon modern seperti silikon karbida yang dipakai dalam pembuatan
keramik berdaya tahan tinggi. Silikon juga dipakai sebagai monomer dalam
pembuatan polimer sintetik silikone.
Unsur silikon juga berperan besar
terhadap ekonomi modern. Meski banyak silikon digunakan pada proses penyulingan
baja, pengecoran aluminium, dan beberapa proses industri kimia lainnya,
sebagian silikon juga digunakan sebagai bahan semikonduktor pada
elektronik-elektronik. Karena penggunaannya yang besar pada sirkuit terintegrasi, dasar dari komputer, maka kelangsungan teknologi modern bergantung pada
silikon.
Silikon juga merupakan elemen
esensial pada biologi, meskipun hanya dibutuhkan hewan dalam jumlah amat kecil.[8] Beberapa jenis makhluk hidup yang
membutuhkannya antara lain jenis porifera dan mikroorganisme jenis diatom. Silikon digunakan untuk membuat
struktur tubuh mereka.
Silikon
mengkristal pada struktur kristal kubus berlian
Silikon
berbentuk padat pada suhu ruangan, dengan titik lebur dan titik didih
masing-masing 1.400 dan 2.800 derajat celsius.[9] Yang menarik, silikon mempunyai massa jenis yang lebih besar ketika dalam
bentuk cair dibanding dalam bentuk padatannya. Tapi seperti kebanyakan
substansi lainnya, silikon tidak akan bercampur ketika dalam fase padatnya,
tetapi hanya meluas, sama seperti es yang memiliki massa jenis lebih kecil
daripada air. Karena mempunyai konduktivitas thermal yang tinggi (149 W·m−1·K−1),
silikon bersifat mengalirkan panas sehingga tidak pernah dipakai untuk
menginsulasi benda panas.
Dalam bentuk kristalnya, silikon murni berwarna abu-abu
metalik. Seperti germanium, silikon agak kuat tetapi sangat
rapuh dan mudah mengelupas. Seperti karbon dan germanium, silikon mengkristal
dalam struktur kristal kubus berlian, dengan jarak kisi
0,5430710 nm (5.430710 Å).[10]
Orbital elektron terluar dari silikon mempunyai 4
elektron valensi. Kulit atom 1s,2s,2p, dan 3s terisi penuh, sedangkan kulit
atom 3p hanya terisi 2 dari jumlah maksimumnya 6.
Subscribe to:
Posts (Atom)